My Ventures With Writing

Aku mulai menulis sejak kelas 6 SD di awal tahun 2000an, pernah dengar tukeran diary? That's what I did with my friend back then. Apa sih isinya diary anak kelas enam SD? Mostly ngegosip, cinta monyet anak SD, dan betapa menyebalkan nya orangtua di rumah. Sejujurnya aku ga inget sih, yang aku inget buku diary itu akhirnya aku bakar di halaman di samping rumah, soalnya aku malu sendiri bacanya. Of course tulisan anak tanggung yang rada haus validasi dan butuh pengakuan eksistensi itu lebih banyak mudharatnya dibanding manfaatnya.


Kemudian di usia SMP-SMA, akhirnya komputer dan internet masuk ke dalam keluarga. Among the first thing I did, selain nontonin Boys Before Flowers dan Gu Jun Pyo dan nongkrong ngegosip di Yahoo! Messenger, ya bukan lain dan tak bukan adalah membuat blog pertamaku, jellymarmalade.blogspot.com. Blog ini udah obsolete ya dan mostly isinya emang khas tulisan alay yang hopeless romantic. Kalau dipikir-pikir sekarang sih yaa sayang juga ya, kenapa ga dijadiin artefak peninggalan masa kejahiliahan versi aku. Paling sekarang kalau baca lagi, bakalan jadi bahan tertawaan. 

Not so long after, ngetrend tumblr and I took mine, pianoalpha.tumblr.com yang isinya kegalauan di usia transisi teenage ke young adult, maklum masih banyak waktu dan belom banyak acara, jadi punya banyak waktu buat menggalau. Pada akhirnya, blog ini punah juga karena makin mendekati 2014-2015, tumbler ini semakin woke-ism dan mostly soft porn. But! I already reserve my genuine writing on my docx, lumayan buat bahan menertawakan diri sendiri pas di umur 50an nanti.

Sempet juga nulis blog bareng sama teman baikku di sabdasenja.blogspot.com di tahun 2016-2018 kalo ga salah. Ceileh, anak senja banget. Emang ya usia awal 20an tuh beneran extension dari teenage with more resource and money aja, labil nya sih belom ilang (in my case) hahaha. Pararel, I went all in with blogging about my daily life, recorded on my wordpress at pianoalpha.com yang sayangnya, pada akhirnya menyerah pada alam karena ketidak-konsistenan ku dalam menulis. 

Mungkin yaa, nanti pas di padang mashyar saat yaumul hisab alias hari penghitungan amal dilakukan, Allah SWT dan malaikatnya bakalan memutar ulang semua review tulisan alayku sebagai bentuk pertanggungjawaban ku atas waktu senggangku di dunia. Tapi mudah-mudahan lebih berat ke ladang pahala nya dibanding dosanya.

Semoga tulisan dan dokumentasi perjalanku di blog yang ini bisa bertahan sampai anak-anakku nanti bisa membaca and they will know me personally as a person who has character, hopes, and dreams, not only as their mom. Sending you all loves from where I am right now.

0 comments